Branjangan memiliki populasi yang mudah 
sekali berkembang di habitatnya. tetapi untuk menangkarnya 
gampang-gampang sulit. Sebab, seperti ditulis dalam Majalah Kucica Edisi
 Januari 2000, branjangan gampang stress dan tidak mau berkembang biak 
jika kandanganya atau tempat sarangnya dijamah manusia. Apalagi jika 
saat mengerami telur, jangan sekali-kali orang asing memasuki 
kandangnya, bisa-bisa induk branjangan memecahkan telurnya.
Tidak seperti burung kicauan lainnya, 
burung berwarna coklat kekuning-kuningan ini dalam proses penjodohannya 
tidak harus terlebih dahulu lewat pengenalan dari pejantan dan betina. 
Branjangan yang sudah dewasa atau berumur minimal setahun, sudah bisa 
langsung dipertemukan jika sama-sama birahi.
Tidak ada perbedaan ciri-ciri birahinya.
 Jantan dan betina sama-sama ’ngleper’ jika sedang birahi. Dan jika 
telah sama-sama birahi, jika dilepas di kandang, si jantan dan betina 
tidak akan berkelahi. Setelah dilepas dalam satu kandang, si jantan akan
 bereaksi terlebih dahulu dengan menunjukan kegagahannya yang ditandai 
sayap ngleper dan dikepalanya muncul jambul.
Branjangan betina di kepalanya juga terdapat jambul, namun sedikit. 
Tetapi volume suaranya sama-sama keras. Hanya saja, suara betina agak 
terputus-putus dan variasinya kurang. Kebiasaannya yang sering ngleper 
ketika birahi lebih sering lagi. Sedangkan betina jika belum muncul 
sifat-sifat birahinya sedikit ketakutan. Jika sudah demikian, jantannya 
makin birahi dan mengejar betina.Terkadang saat betina terbang naik 
turun selalu dilkuti sang jantan.
Penjodohan
Proses perjodohan branjangan biasanya 
terjadi siang hari. Branjangan jantan suka sekali ngleper di atas batu, 
sedang betina di bawahnya. Tanda-tanda penjodohan yang paling nampak 
adalah ketika branjangan jantan sering membawa alang-alang kering untuk 
membuat sarang. Keistimewaan branjangan ketika membuat sarang tidak 
selalu memilih tempat yang disediakan oleh perawatnya. Masa penjodohan 
hingga bertelur tidak pasti.
Waktu yang diperlukan dari masa 
penjodohan hingga bertelur bervariasi dari 3 – 15 hari, bergantung pada 
situasi lingkungan di sekitar penangkaran dan asupan gizi pakan.
Kandang penangkaran
Menangkar branjangan tidak dibutuhkan 
perlengkapan dan sarana yang ’njelimet’. Hanya saja lokasi yang sunyi 
sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pengembangbiakan buatan 
manusia. Kandang untuk tempat penangkaran, sebagaimana lazimnya untuk 
dinding terbuat adri jeruji kawat yang agak rapat (kecil). Ini agar 
hewan-hewan pengganggu seperti cecak dan tikus tidak leluasa masuk. 
Sedangkan untuk atapnya bisa juga jeruji kawat atau dari seng. Karena 
branjangan tahan terhadap suhu udara panas, sebaiknya atapnya setengah 
terbuka sehingga sinar matahari bisa menembus ke dalam kandang.
Di dalam kandang dibuatkan kolam berdiameter sekitar 1 meter. Untuk 
memudahkan pengisian air, diperlukan selang yang terhubung dengan mesin 
pompa air. Sediakan pula rumput serta pepohonan (tidak perlu terlalu 
rindang) agar tercipta suasana seperti di alam aslinya.
Bahan-bahan untuk sarang paling baik 
adalah alang-alang kering atau jerami. Biarkan jerami bertebaran di 
tanah, karena jika sudah berjodoh, proses pembuatan sarang akan diatur 
sendiri oleh branjangan tersebut.
Branjangan tergolong burung yang suka bertengger di batu. Karena itu 
perlu disiapkan batu atau tatanan yang bahannya dari semen. Kebiasaan 
lainnya, branjangan suka sekali bermain dengan debu atau pasir, sehingga
 perlu ditebar debu atau tanah atau pasir di sekitar kolam.
Selain itu untuk tempat bersarang 
sediakan kotak dari tanah, yang tingginya sekitar setengah meter. Tetapi
 terkadang branjangan tidak suka membuat sarang di kotak buatan, burung 
ini lebih suka membuat sarang di sembarang tempat asalkan terlindung 
dari gangguan hewan atau manusia. Misalnya, di pojok bawah, di dekat 
batu, dan lain-lain.
Pemberian pakan
Untuk tempat pemberian makanan, 
sebaiknya dekat batu-batuan atau mudah dijangkau oleh perawatnya jika 
akan memberi makanan. Tujuannya agar branjangan yang sedang dalam masa 
penjodohan atau saat mengerami telur tidak panik. Meskipun branjangan 
bisa dijinakkan, tetapi kalau perawatnya terlalu kasar atau kurang 
hati-hati saat memasuki kandang, bisa saja branjangan tersebut mengalami
 stress.
Makanan yang disiapkan adalah tanaman 
padi, biji-bijian milet, walang atau jangkrik dan kroto. Padi sebaiknya 
ditebar begitu saja sehingga branjangan bisa ’ngasin’. Jika semua sarana
 itu tersedia, pasangan branjangan yang sudah birahi siap dilepas di 
kandang buatan berukuran sekitar 3 x 3 meter dengan tinggi 2,25 meter.
Pengontrolan
Menangkar branjangan harus selalu 
dikontrol dan dibutuhkan ketelatenan perawatnya. Karena jika ada hewan 
pengganggu yang masuk, misalnya cecak, tikus, semut, atau ular; 
akibatnya bisa berbahaya.
Jika branjangan sedang mengerami telur, 
perawat harus sudah memperkirakan kapan kemungkinan akan menetas. 
Biasanya telur yang dierami menetas antara 10-11 hari. Pada saat 
menetas, harus cepat-cepat diamankan dari gangguan hewan lain. Yakni 
selalu dikontrol dan kandang dibersihkan dari hewan-hewan kecil. Sebab 
jika tidak cepat, akan didahului dan dimakan semut.
Branjangan bertelur antara 3 hingga 4 
butir. Tetapi terkadang ada yang tidak jadi atau pecah. Saat menetas 
atau ketika indukannya meloloh piyik, porsi makanan harus diperbanyak. 
Karena piyikan butuh energi yang banyak agar dapat bertahan hidup. Jika 
piyik sudah berumur beberapa hari, perawat bisa lebih sering keluar 
masuk kandang untuk mengontrol perkembangan piyik. Selama proses 
tersebut, branjangan jantan terlihat lebih aktif mencari makanan, 
sedangkan betina lebih banyak menunggu di sarang.
.
+KENDALA UTAMA PENANGKARAN 
Penjodohan
Dalam penjodohan burung untuk 
penangkaran, kesulitan utama adalah menyamakan masa birahi burung. 
Sebab, apabila burung tidak sama masa birahinya, maka penjodohan sulit 
dilakukan. Untuk itu, Anda perlu memberikan asupan pakan yang bisa 
memunculkan birahi burung, baik untuk jantan ataupun betina.
Dalam kaitan ini, disarankan Anda 
menggunakan multivitamin dan multi mineral yang dilengkapi dengan 
suplemen lengkap dan seimbang disertai bahan aktif yang bermanfaat untuk
 kebutuhan utama asupan makan burung indukan. 
Macet produksi
Banyak sekali kasus burung macet 
produksi. Meskipun indukan jantan dan betina terlihat sehat, namun 
ternyata keduanya tidak juga melakukan perkawinan. Atau kalau melakukan 
perkawinan tidak terjadi pembuahan. Tanda tidak ada pembuahan adalah 
telur yang kosong sampai masa pengeraman berakhir.
Sebenarnya, macet produksi dalam kasus 
di atas adalah karena datangnya masa birahi burung pasca telur menetas 
tidak berbarengan. 
Fungsi utama BirdMature/ BMR memang 
meningkatkan fertilitas dan menormalkan fungsi reproduksi burung. Namun 
dia memiliki fungsi lain, yakni meningkatkan daya tahan tubuh piyikan 
(burung-burung muda), menormalkan sistem kekebalan tubuh piyikan serta 
menyempurnakan pertumbuhan bulu burung.
Banyak burung piyikan mati disebabkan 
dia kekurangan asupan yang seharusnya tersimpan secara normal ketika dia
 masih dalam bentuk telur. Dengan pemberian BirdMature, risiko kematian 
anakan piyikan burung bisa ditekan.
PEMISAHAN PIYIK 
Pemisahan bisa dilakukan jika piyik 
sudah berusia antara 8-15 hari. Namun apabila kondisinya masih perlu 
diloloh induknya, sebaiknya jangan dulu dipisah. Terlalu cepat 
memisahkan piyik dari induknya ada segi positif dan negatifnya. Namun 
sebenarnya tidak terlalu masalah jika perawat selalu memperhatikan 
perkembangan piyik. Sisi positifnya piyik lebih mudah dikontrol 
perawatnya khususnya dari gangguan hewan lain atau bahkan induknya 
sendiri. Selain itu, jika dipisahkan lebih dini piyik akan jinak pada 
perawatnya.
Dampak negatifnya jika terlambat 
memisahkan, piyik sulit dijinakkan dan bersifat liar karena sudah dewasa
 ketika berada di kandang. Selain itu resiko gangguan binatang lain 
lebih besar. Tetapi seandainya diloloh sendiri, apabila si perawat 
terlalu kasar atau tidak memahami keinginan piyik, bisa berakibat 
kematian.
Untuk meloloh piyik makanan harus 
dilembutkan terlebih dahulu. Begitu pula pemberian jangkrik atau walang 
dipilih yang masih clondo dan harus dipotong-potong. Piyek yang sudah 
berumur di atas 20 hari, resiko kematiannya sangat kecil asalkan tidak 
terlambat memberi makanan. Jika belum tumbuh bulu sayap, saat tidur 
harus diberi alas kain untuk penghangat.