1. Mabung tidak segera tuntas: Branjangan yang proses mabungnya terlalu lama disebabkan oleh lambatnya pertumbuhan bulu baru.
Berbeda dengan kenari
misalnya, branjangan tidak suka “ngemil”. Artinya, proses mabung
menjadi lamban karena tidak cukup energi untuk mendorong pertumbuhan
bulu secara cepat. Bulu-bulu dan selongsong bulu terdiri atas lebih dari
90% protein, khususnya protein yang disebut keratins. Protein bulu
berbeda dengan protein pada tubuh dan telur serta memerlukan jumlah
proporsional yang berbeda atas asam amino (pembangun sel atau blok
protein).
Burung harus mengonsumsi makanan dengan
kandungan asam amino jenis ini kemudian menyerap dan disimpan sebagai
protein (keratin) khusus bagi keperluan pertumbuhan bulu. Proses ini
sangat penting bagi burung dan tubuh burung harus bekerja ekstra untuk
mendapatkan gizi yang cukup untuk membentuk bulu secara sempurna.
2. Sehabis manbung tidak cepat bunyi disebabkan masa rekondisi burung terlalu lama. Untuk mempercepat rekondisi ini pula bisa diberikan BirdVit untuk rawatan harian selama dan sehabis mabung.
Alternatif lain, Anda bisa menyediakan
undur-undur sebagai extrta fooding (EF) branjangan. Cari saja binatang
kecil itu (rata-rata seukuran 1-4 pentol korek api) sebanyak 10-15 ekor.
Tebar ke ke dalam bubukan bata dan akan menjadi santapan branjangan.
Langkah ini bisa dibarengi dengan mempertemukan branjangan macet dengan
branjangan yang gacor, agar mudah terpancing dan kembali bunyi.
3. Bulu mudah rontok terutama disebabkan oleh serangan parasit (kutu dan cacing) dan kekurangan mineral.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar